pertanyaan tentang pengertian fungsi dan jenis lingkungan pendidikan

Adabanyak pertanyaan tentang pengertian dan fungsi lingkungan pendidikan beserta jawabannya di sini atau Kamu bisa mencari soal/pertanyaan lain yang berkaitan dengan pengertian dan fungsi lingkungan pendidikan menggunakan kolom pencarian di bawah ini.
MAKALAHPENGANTAR PENDIDIKAN "Pengertian Fungsi Dan Jenis Lingkungan Pendidikan" (DOC) MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN "Pengertian Fungsi Dan Jenis Lingkungan Pendidikan" | Ani Hamundu - no longer supports Internet Explorer.
0% found this document useful 0 votes162 views20 pagesOriginal TitlePengertian,Fungsi,Dan Jenis Lingkungan PendidikanCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes162 views20 pagesPengertian, Fungsi, Dan Jenis Lingkungan PendidikanOriginal TitlePengertian,Fungsi,Dan Jenis Lingkungan PendidikanJump to Page You are on page 1of 20 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 18 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
  1. Ивоጇ ջунучቤ дօрой
  2. Νωв нስсрուйу
  3. Ми աдр пырсоች
  4. Аթοηዶвсαጇу ል
Inilahyang anda cari tentang Pengertian Fungsi Dan Jenis Lingkungan Pendidikan. Pengertian Pranata Sosial Jenis
Dalam pelaksanaan pendidikan, ada banyak yang perlu dipertimbangkan, dipelajari maupun dipersiapkan. Salah satunya adalah lingkungan pendidikan. Apakah yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan? Bagaimanakah karakteristik lingkungan pendidikan? Apa peran dan fungsi dari lingkungan pendidikan? Serta apa saja jenis-jenis lingkungan pendidikan? Untuk mengetahui lebih lanjut, perhatikan ulasan berikut ini karena penulis akan akan menguraikannya dalam artikel ini!Pengertian Lingkungan PendidikanLingkungan pendidikan terdiri dari 2 kata yaitu lingkungan dan pendidikan. Ginanjar 2013 menyatakan lingkungan merupakan salah satu elemen penting dalam proses pelaksanaan pendidikan. Menurut Hamalik 2011 dalam Ginanjar 2013 bahwa lingkungan pembelajaran atau pendidikan itu terdiri dari 4 jenis lingkungan, yaituLingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar ataupun kelompok kecil;lingkungan personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi berpengaruh terhadap individu pribadi lainnya;Lingkungan alam fisik meliputi semua sumber daya alam yang dapat dibedakan sebagai sumber belajar;lingkungan kultural mencakup hasil budaya dan teknologi yang dapat dijadikan sumber belajar dan yang dapat menjadi faktor pendukung pengajaran. Dalam konteks ini termasuk sistem nilai, norma dan adat Lingkungan PendidikanFungsi lingkungan pendidikan dalam Ginanjar 2013 386 terdiri dari tiga fungsi, yaitu fungsi psikologis, fungsi pedagogis, dan fungsi instruksional. Fungsi psikologis stimulus yang bersumber dari lingkungan yang merupakan rangsangan terhadap individu peserta didik, sehingga terjadi respon yang menunjukkan tingkah laku tertentu. respon tersebut pada gilirannya dapat memotivasi dan membangkitkan semangat belajar bagi peserta didik. ini berarti lingkungan pendidikan memberikan pengaruh positif dalam melaksanakan fungsi pedagogis lingkungan memberikan pengaruh-pengaruh yang bersifat mendidik, khususnya lingkungan yang sengaja disiapkan sebagai suatu lembaga pendidikan, misalnya keluarga, sekolah, lembaga pelatihan, lembaga-lembaga sosial. Masing-masing lembaga tersebut memiliki program pendidikan, baik yang tertulis maupun yang tidak instruksional program instruksional merupakan suatu lingkungan pengajaran atau pembelajaran yang dirancang secara khusus. Guru yang mengajar, materi pelajaran, sarana dan prasarana pengajaran, media pengajaran dan kondisi lingkungan kelas fisik merupakan lingkungan yang sengaja dikembangkan untuk mengembangkan tingkah laku peserta Lingkungan PendidikanLingkungan pendidikan dapat dikategorikan menjadi 3 macam, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang memiliki arti sangat penting dalam pembinaan masyarakat sekolah adalah suatu kelanjutan dari lingkungan rumah tangga atau lingkungan keluarga harga yang yang tugas pendidikan diserahkan kepada pihak ketiga, misalnya masyarakat adalah kumpulan dari keluarga yang antara satu dan lainnya terikat oleh tata nilai atau aturan secara tertulis maupun tidak PustakaGinanjar, M. H. 2013. urgensi lingkungan pendidikan sebagai mediasi pembentukan karakter peserta didik. Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam, Volume 2, Halaman 376-396. Dewanto, Pembelajar dan Pengajar MIPA
3Lingkungan sosial/masyarakat (keluarga, kelompok bermain, organisasi). Manusia sepanjang hidupnya selalu akan menerima pengaruh dari tiga lingkungan pendidikan yang utama yaitu (1) lingkungan pendidikan keluarga; (2) lingkungan pendidikan sekolah ; (3) lingkungan pendidikan masyarakat atau biasa disebut tripusat Oleh KI Hajar Dewantara.
BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manuia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal sekolah saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan. Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mencapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada diluar lingkungan formal. 1. Apa pengertian Lingkungan Pendidikan ? 2. Apa saja Jenis-jenis Lingkungan Pendidikan Tripusat Pendidikan ? 3. Apa saja Fungsi Lingkungan Pendidikan ? 4. Seperti apakah Pengaruh Timbal Balik antara Tripusat Pendidikan Terhadap Perkembangan Peserta Didik ? 1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Lingkungan Pendidikan . 2. Untuk mengetahui Jenis-Jenis Lingkungan Pendidikan Tripusat Pendidikan . 3. Untuk mengetahui tentang Fungsi Lingkungan Pendidikan . 4. Untuk mengetahui Pengaruh Timbal Balik antara Tripusat Pendidikan Terhadap Perkembangan Peserta Didik Kajian Pustaka dengan mencari informasi menggunakan media internet dan buku buku panduan yang bersangkutan dengan materi Lingkungan Pendidikan BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Lingkungan Pendidikan Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan dibedakan menjadi lingkungan alam hayati, lingkungan alam non hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Jadi, lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. B. Jenis Lingkungan Pendidikan Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup lingkungan fisik, lingkungan budaya, dan lingkungan sosial. Lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan pakaian, keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga, dll dinamakan lingkungan pendidikan. Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah an lingkungan masyarakat, yang disebut Tripusat Pendidikan. Keluarga merupakan pengelompokkan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan sedarah. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti ayah, ibu, dan anak . Faktor – faktor lain dalam keluarga itu ikut pula mempengaruhi tumbuh kembangnya anak, seperti kebudayaan, tingkat kemakmuran, keadaan perumahannya, dan sebagainya. Dengan kata lain, tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh keseluruhan situasi dan kondisi keluarganya. Pendidikan keluarga, terdapat beberapa ketentuandalam UU RI Tahun 1989 tentang Sisdiknas yang menegaskan fungsi dan peranan keluarga dalam pencapaian tujuan pendidikan yakni membangun manusia dalam keluarga dan yang memberi keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan Pasal 10 Ayat 2. Menurut Ki Hajar Dewantoro, suasana kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan individual maupun pendidikan sosial. Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi dan mendidik anak agar tumbuh. Lingkungan keluarga sungguh-sungguh merupakan pusat pendidikan yang penting dan menentukan, karena itu tugas pendidikan adalah mencari cara, membantu para ibu dalam tiap kelurga agar dapat mendidik anak- anaknya dengan optimal. Pada umumnya ibu bertanggiung jawab untuk mengasuh anak, oleh karena itu pengaruh hubungan antara ibu dan anak perlu mendapat perhatian, utamanya pengaruh pengawasan berlebihan ini menjadi dua, yakni memanjakan dan mendominasi anak. Anak yang dimanjakan akan lebih bersifat tidak penurut, agresif, dan suka menentang. Sebaliknya, anak yang di asuh oleh ibu yang suka mendomilisi akan berkembangnya menjadi anak yang penurut, dan selalu terganting kepada orang lain kurang inisiatif. Di samping hubungan antara ibu dan anak, komposisi keluarga juga mempunyai pengaruh terhadap perkembangan, utamanya proses sosialisasi. Beberpa penelitian menujukkan bahwa banyaknya anggota keluarga dan urutan kelahiran seoarang anak mempunyai pengaruh terhadap perhatian. Beberapa hasil penelitian telah memberi gambaran bahwa ayah mempunyai arti yang berbeda-beda di mata anak. Akhirnya perlu ditegaskan lagi bahwa disamping pendidikan keluarga itu, keluarga juga seyogianya ikut mendukung program-program lingkungan pendidikan lainnya kelompok bermain, penitipan anak, sekolah, kursus/kelompok belajar, organisasi pemuda seperti pramuka. Palang merah remaja, dan lain – lain. Pendidikan keluarga berfungsi a. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak. b. Menjamin kehidupan emosional anak. c. Menanamkan dasar pendidikan moral. d. Memberikan dasar pendidikan sosial. e. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak. f. Memberikan dasar pendidikan sosial. g. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak. Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah. Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Semakin maju suatu masyarakat semakin penting peran sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan masyarakat. Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan, diantaranya sebagai berikut a. Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik. b. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah. c. Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan. Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau salah, dan sebagainya. Suatu alternatif yang mungkin dilakukan sesuai situasi dan kondisi sekolah antara lain a. Pengajaran yang mendidik. b. Peningkatan dan pemantapan pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan BP di sekolah. c. Pengembangan perpustakaan sekolah menjadi suatu pusat/sumber belajar PSB d. Peningkatan dan pemantapan program pengelolaan sekolah. Masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga setelah pendidikan di lingkungan keluarga dan pendidikan di sekolah. Bila dilihat ruang lingkup masyarakat, banyak dijumpai keanekaragaman bentuk dan sifat masyarakat . Namun justru keanekaragaman inilah dapat memperkaya budaya bangsa Indonesia. Lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat adalah salah satu unsur pelaksana asas pendidikan seumur hidup. Pendidikan yang diberikan di lingkungan keluarga dan sekolah sangat terbatas, di masyarakatlah orang akan meneruskannya hingga akhir hidupnya. Segala pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di lingkungan pendidikan keluarga dan di lingkungan sekolah akan dapat berkembang dan dirasakan manfaatnya dalam masyarakat. Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan sebenar-benarnya masih belum jelas, tidak sejelas tanggung jawab pendidikan di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Hal ini disebabkan faktor waktu, hubungan, sifat, dan isi pergaulan yang terjadi di dalam masyarakat. Waktu pergaulan terbatas, hubungannya hanya pada waktu-waktu tertentu, sifat pergaulan nya bebas, dan isisnya sangat kompleks dan beraneka ragam. Meskipun demikian, masyarakat mempunyai peran yang besar dalam pelaksaan pendidikan nasional. Peran masyarakat itu antara lain menciptakan suasana yang dapat menunjang pelaksaan pendidikan nasional, ikut menyelenggarakan pendidikan non pemerintah swasta , membantu pengadaan tenaga, biaya, sarana dan prasarana, menyediakan lapangan kerja, membantu pengembangan profesi baik secara langsung maupun tidak langsung Kaitan antara masyrakat dan pendidikan dapat ditinjau, dari segi yakni a. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang dilembagakan jalur sekolah dan jalur sekolah maupun yang tidak dilembagakan jalur luar sekolah . b. Lembaga – lembaga kemasyarakatan atau kelompok sosial dimasyarakat, baik langsung maupun tak langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif. c. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang dirancang by design maupun yang dimanfaatkan utility . C. Fungsi Lingkungan Pendidikan Terhadap Proses Pendidikan Manusia Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni a. Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya. b. Pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan. c. Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan. Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Terdapat hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antara lingkungan yang satu dengan lingkungan yang lain. Lingkungan keluarga sebagai dasar pembentukan sikap dan sifat manusia. Lingkungan sekolah sebagai bekal keterampilan dan ilmu pengetahuan, sedangkan lingkungan masyarakat merupakan tempat praktek dari bekal yang diperoleh di keluarga dan sekolah sekaligus sebagai tempat pengembangan kemampuan diri. D. Pengaruh Timbul Balik antara Tripusat Pendidikan Terhadap Perkembangan Peserta Didik Perkembangan peserta didik, seperti juga tumbuh – kembang anak pada umumnya, dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni hereditas, lingkungan proses perkembangan, dan anugerah. Khusus untuk faktor lingkungan, peranan tripusat pendidik itulah yang paling menentukan, baik secara sendiri – sendiri ataupun secara bersama – sama. Ada tiga kegiatan pendidikan, yakni a. Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya. b. Pengajaran dalam upaya penguasan pengetahuan. c. Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan. Di samping peningkatan kontribusi setiap pusat pendidikan terhadap perkembangan peserta didik, diprasyaratkan pula keserasian kontribitusi itu, serta kerja sama yang erat dan harmonis antartripusat. Dalam petunjuk penerapan muatan lokal kurikuun SD Lampiran No. 0412/U1987 dikemukakan beberapa tujuan yang lebih rinci dari muatan lokal tersebut yang dikategorikan dalam dua kelompok, sebagai berikut 1. Tujuan – tujuan yang segera dapat dicapai, yakni a Bahan pengajaran lebih mudah diserap oleh murid. b Sumber belajar di daerah dapat lebih dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan. c Murid dapat menerpakan pengetahuan untuk memecahkan masalah yng ditemukan di sekitarnya. d Murid lebih mengenal kondisi alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya yang terdapat di daerahnya. 2. Tujuan – tujuan yang memerlukan waktu yang relatif lama untuk mecapainya, yakni a Murid dapat meningkatkan pengetahuan mengenai daerahnya. b Murid diharapakan dapat menolonga orang tuanya dan menolong dirinya sendiri dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. c Murid menjadi akrab dengan lingkungannya dan terhindar dari keterasingan terhadap lingkungannya sendiri. BAB III PENUTUP Proses mencapai tujuan pendidikan untuk menghasilkan manusia yang unggul baik secara pribadi maupun penguasaan ilmu pengetahuan tidak hanya tergantung tentang bagaiamana sistem pendidikan dijalankan oleh lingkungan pendidikan formal. Namun juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat. Antara lingkungan pendidikan yang satu dan lingkungan yang lain yang disebut sebagai Tripusat Pendidikan. Pendidikan tidak dapat berdiri sendiri, namun ada hubungan saling mempengaruhi diantara lingkungan pendidikan. Melihat kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal diperlukan sebuah hubungan timbal balik yang yang erat maka diperlukan sebuah koordinasi antar lingkungan pendidikan. Dalam menentukan kurikulum lingkungan formal sekolah baiknya untuk mepertimbangankan faktor lingkungan keluarga dan masyarakat. Bahkan kalau memungkinkan melibatkan keluarga anak didik dan tokoh masyarakat dalam merumuskan kurikulum pendidikan. DAFTAR PUSTAKA Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta Rineka Cipta Ardhan,Wayan. ED..1989. Dasar – Dasar Kependididkan . Malang FIP IKIP Malang Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta Rineka Cipta. Ihsan, Drs. H. Fuad. 1995. Dasar-Dasar Pendidkan. Jakarta Rineka Cipta
Lingkunganpendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap peserta didik .perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan pendidikan tempat peserta didik terlibat didalamnya. Hal ini karena msing-masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda. Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan, sarana dan sistem pendidikan pada masing-masing
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manuia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal sekolah saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkunga itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan. Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mencapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada diluar lingkungan formal. 1. Pengertian Lingkungan Pendidikan Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakungya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mehluk hidup lainnya. Lingkungan dibedakan menjadi lingkungan alam hayati, lingkungan alam non hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik scara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Jadi, lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. 2. Jenis Lingkungan Pendidikan Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolahan, lingkungan masyarakat, yang disebut tripusat pendidikan atau lingkungan pendidikan. 1. Keluarga Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan searah. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti ayah, ibu, dan anak . Menurut Ki Hajar Dewantoro, suasana kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan individual maupun pendidikan sosial. Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh adn berkembang dengan baik. Pendidikan keluarga berfungsi • Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak • Menjamin kehidupan emosional anak • Menanamkan dasar pendidikan moral • Memberikan dasar pendidikan sosial. • Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak. Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu anak dikirimkan ke sekolah-sekolah formal. Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Semakin maju suatu masyarakat semakin penting peran sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan masyarakat. Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan, diantaranya sebagai berikut; 1 Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik. 2 Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah. 3 Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan. 4 Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau salah, dan sebagainya. Suatu alternatif yang mungkin dilakukan sesuai situasi dan kondisi sekolah antara lain 1 Pengajaran yang mendidik. 2 Peningkatan dan pemantapan pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan BP di sekolah. 3 Pengembangan perpustakaan sekolah menjadi suatu pusat/sumber belajar PSB. 4 Peningkatan dan pemantapan program pengelolaan sekolah. 3. Masyarakat Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan di luar lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah dimulai beberapa waktu ketika anak-anak telah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas. Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali, ini meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertian-pengertian pengetahuan, sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan. Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga sisi, yaitu 1 Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan. 2 Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial di masyarakat. 3 Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang by design, maupun yang dimanfaatkan utility. Paling sedikit dapat dibedakan menjadi enam tipe sosial-budaya sebagai berikut 1 Tipe masyarakat berdasarkan sistem berkebun yang amat sederhana. 2 Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang atau sawah dengan tanaman pokok padi. 3 Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan sistem bercocok tanam di ladang atau sawah. 4 Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan sistem bercocok tanam di sawah dengan tanaman pokok padi. 5 Tipe masyarakat perkotaan. 6 Tipe masyarakat metropolitan. Selain tipe masyarakat di atas yang dapat mempengaruhi karakteristik seseorang, terdapat juga lembaga kemasyarakatan kelompok sebaya dan kelompok sosial seperti remaja masjid, pramuka, dsb. Kelompok teman sebaya mempunyai fungsi terhadap anggotanya antara lain 1 Mengajar berhubungan dan menyesuaikan diri dengan orang lain. 2 Memperkenalkan kehidupan masyarakat yang lebih luas. 3 Menguatkan sebagian dari nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan masyarakat orang dewasa. 4 Memberikan kepada anggota-anggotanya cara-cara untuk membebaskan diri dari pengaruh kekuatan otoritas. 5 Memberikan pengalaman untuk mengadakan hubungan yang didasarkan pada prinsip persamaan hak. 6 Memberikan pengetahuan yang tidak bisa dibrikan oleh keluarga secara memuaskan pengetahuan mengenai cita rasa berpakaian, musik, jenis tingkah laku tertentu, dan lain- lain. 7 Memperluas cakrawala pengalaman anak, sehingga ia menjadi orang yang lebih kompleks. Dengan demikian organisasi tersebut menyediakan program pendidikan bagi anak-anaknya, yakni 1 Mengajarkan keyakinan serta praktik-praktik keagamaan dengan cara memberikan pengalaman-pengalaman yang menyenangkan bagi mereka 2 Mengajarkan bagi mereka tingkah laku dan prinsip-prinsip moral yang sesuai dengan keyakinan-keyakinan agamanya 3 Memberikan model-model bagi perkembangan watak Fungsi Lingkungan Pendidikan Terhadap Proses Pendidikan Manusia Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni a. Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya b. Pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan c. Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan. Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Terdapat hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antara lingkungan yang satu dengan lingkungan yang lain. Lingkungan keluarga sebagai dasar pembentukan sikap dan sifat manusia. Lingkungan sekolah sebagai bekal keterampilan dan ilmu pengetahuan, sedangkan lingkungan masyarakat merupakan tempat praktek dari bekal yang diperoleh di keluarga dan sekolah sekaligus sebagai tempat pengembangan kemampuan diri. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Proses mencapai tujuan pendidikan untuk menghasilkan manusia yang unggul baik secara pribadi maupun penguasaan ilmu pengetahuan tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan dijalankan oleh lingkungan pendidikan formal. Namun juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat. Hubungan dari ketiganya disebut sebagai tripusat pendidikan. Pendidikan tidak dapat berdiri sendiri, namun ada hubungan saling mempengaruhi diantara lingkungan pendidikan. B. Saran Melihat kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal diperlukan sebuah hubungan timbal balik yang yang erat maka diperlukan sebuah koordinasi antar lingkungan pendidikan. Dalam menentukan kurikulum lingkungan formal sekolah baiknya untuk mepertimbangankan faktor lingkungan keluarga dan masyarakat. Bahkan kalau memungkinkan melibatkan keluarga anak didik dan tokoh masyarakat dalam merumuskan kurikulum pendidikan. DAFTAR PUSTAKA Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta Rineka Cipta La Sulo, Sulo Lipu. 1990. Penelaahan Kurikulum Sekolah. Ujung Pandang FIP IKIP Ujung Pandang. Ardhana, Wayan. Ed.. 1986. Dasar-Dasar Kependidikan. Malang FIP IKIP Malang. Munib Achmad, dkk. 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang. UPT MKK UNNES Disusun Oleh Kelompok 3B_PBSI-B_ Tugas3_Pengertian,Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
A Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan Menurut Sartain (ahli psikologi Amerika), yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes. Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun
100% found this document useful 3 votes5K views10 pagesOriginal TitlePENGERTIAN, JENIS DAN FUNGSI LINGKUNGAN PENDIDIKANCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 3 votes5K views10 pagesPengertian, Jenis Dan Fungsi Lingkungan PendidikanOriginal TitlePENGERTIAN, JENIS DAN FUNGSI LINGKUNGAN PENDIDIKANJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
No20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pengertian pendidikan dan jenis-jenisnya. Di atas tadi adalah penjelasan ringkas mengenai pengertian pendidikan, tujuan, fungsi, dan beberapa jenis pendidikan yang ada di Indonesia. Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan kamu.
Seseorang dalam kehidupannya pasti memperoleh dampak dari keluarga, sekolah dan masyarakat luas. Ke-3 lingkungan itu kerap disebutkan dengan Tri pusat pendidikan. Wawasan keluarga, sekolah dan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan sangat penting dalam usaha untuk membantu perubahan seseorang secara maksimal. Karena pada hakekatnya peran ke-3 pusat pendidikan itu selalu bersama-sama memengaruhi manusia, walau dengan bobot dampak yang beragam sepanjang hidup manusia. Dan dengan begitu seseorang harus memahami akan bermacam jenis lingkungan pendidikan agar bisa menyesuaikan dengan sesama dan tanpa terbujuk akan efek Lingkungan PendidikanLingkungan ialah semua keadaan dan alam sekitar yang memengaruhi perilaku, perkembangan, perubahan hidup manusia. Lingkungan ini meliputi semua material dan stimulus di dalam diri atau di luar diri manusia, baik memiliki sifat fisiologis, psikis, atau sosial lingkungan secara harfiah ialah segala hal yang mengelilingi kehidupan, baik berbentuk fisik seperti alam jagat raya dengan semua isinya, atau berbentuk non-fisik, seperti situasi kehidupan beragama, nilai-nilai dan tradisi yang berjalan di masyarakat, ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang berkembang, dan makna yang luas lingkungan meliputi cuaca dan geografis, rumah, tradisi, pengetahuan, pendidikan dan alam. Dalam kata lain lingkungan adalah segala hal yang terlihat dan ada dalam alam kehidupan yang selalu berkembang. Dia ialah semua yang ada, baik manusia atau benda hasil produksi manusia, atau alam yang bergerak, peristiwa-peristiwa atau beberapa hal yang memiliki jalinan dengan beberapa pengertian di atas bisa diambil kesimpulan jika lingkungan mencakup semua keadaan fisiologis manusia, misalnya nutrisi, syaraf, peredaran darah, pernapasan, dan sebagainya, keadaan psikis manusia, meliputi seluruh stimulus yang diterima manusia sejak dalam periode pranatal, kelahiran, sampai mati, keadaan sosial kultural mencakup hubungan dan keadaan yang memiliki sifat sosial, tradisi, dan keadaan alam sekelilingnya. Pendidikan ialah usaha pembinaan, pembentukan, pembimbingan, pencerdasan, training yang diperuntukkan ke semua peserta didik secara formal, informal atau non juga Komponen-komponen PendidikanDalam UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada ketentuan umum, dijelaskan jika pendidikan ialah upaya sadar dan terkonsep untuk merealisasikan situasi belajar dan proses pembelajaran supaya peserta didik secara aktif meningkatkan kemampuan dirinya untuk mempunyai kekuatan religius keagamaan, pengontrolan diri, personalitas, kepandaian, adab mulia, dan keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan dan Tujuan Lingkungan PendidikanManusia mempunyai beberapa potensi yang bisa ditingkatkan lewat pendidikan dan pengalaman. Pendidikan dan pengalaman itu muncul karena hubungan manusia dengan lingkungannya, terutama pada tiga lingkungan pokok pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Fungsi pendidikan ialah menolong peserta didik dalam berinteraksi dengan bermacam lingkungan sekelilingnya fisik, sosial dan budaya, khusus bermacam sumber daya pendidikan yang ada, agar diraih tujuan pendidikan yang maksimal. Karena itu proses pendidikan harus memiliki fungsi untuk mendidik perilaku umum dan untuk mempersiapkan pribadi untuk peranan-peranan dengan fungsi ini pendidikan bekerja untuk mengajarkan bermacam jenis pengetahuan, keterampilan dan keahlian dalam rencana menyiapkan anak untuk beberapa pekerjaan juga Beberapa Fungsi Pendidikan Educational FunctionFungsi dan tugas pendidikan sebagai alat untuk mengembangkan kepribadian, kemanusiaan manusia, mengembangkan berbagai potensi kemanusiaan, mengembangkan berbagai keterampilan hidup, mempersiapkan anak untuk dapat melaksanakan tugas hidup dan memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya sendiri, mengantarkan anak pada kehidupan yang baik. Kehidupan masa depan anak pada masyarakat tradisional umum tidak jauh berbeda dengan kehidupan orang tuanya tetapi pada masyarakat modern di mana memerlukan spesialisasi, maka pendidikan yang semula menjadi tanggung jawab keluarga itu kini sebagian besar diambil alih oleh sekolah dan lembaga-lembaga sosial Lingkungan PendidikanSecara garis besarnya lingkungan pendidikan dibagi ke dalam 3 bagian oleh Ki Hajar Dewantara yang disebut sebagai Tri Pusat Pendidikan, yakni keluarga, sekolah, dan Lingkungan KeluargaKeluarga sebagai lingkungan pertama untuk anak, di lingkungan pertama, anak memperoleh dampak sadar. Karenanya keluarga memperoleh kelompok primer yang terbagi dalam beberapa keluarga kecil sebab jalinan sedarah yang memiliki sifat informal dan kodrati dan menjadi instansi pendidikan paling tua. Anak dalam menjalani kehidupan di lingkungan keluarga umumnya menghadapi hambatan2 sebagai berikut iniAnak kurang memperoleh perhatian dan kasih sayang orang orang tua yang tidak sanggup memberi keteladanan untuk Lingkungan SekolahPendidikan di sekolah meliputi pendidikan umum dalam menyiapkan peserta didik menguasai kemampuan dasar untuk melanjutkan pendidikan atau masuk lapangan pekerjaan. Di samping itu sekolah sebagai pendidikan lembaga formal menerima peranan pendidikan berdasar pada azas tanggung Lingkungan MasyarakatPendidikan dalam lingkungan masyarakat nampaknya sudah semakin maju dibanding dengan pendidikan keluarga dan sekolah karena masyarakat adalah lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya pada perubahan individu. Dalam menjalani pendidikan di lingkungan masyarakat umumnya akan mengalami kesulitan-kesulitan sebagai berikut iniLingkungan fisik dan non fisik yang kurang menguntungkan. Sehingga lingkungan yang demikian dapat banyak menghalangi anak dalam yang diberi instansi begitu berat/banyak. Hingga anak tidak dapat menuntaskan tugas itu secara dalam Lingkungan PendidikanDalam dunia pendidikan, keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan peran penting demi tercapainya visi mulia dari pendidikan itu sendiri. Lebih lanjutnya bisa dirinci sebagai berikut. 1. Peran KeluargaPendidikan ialah tanggung jawab bersama di antara keluarga, sekolah, masyarakat atau pemerintahan. Sekolah sebagai pembentuk lanjutan pendidikan dalam keluarga, karena pendidikan yang pertama dan utama didapat anak ialah dalam keluarga. Peranan orang tua dalam merealisasikan kepribadian anak di antaranyaKe-2 orang tua harus mencintai dan mengasihi orang tua harus menjaga ketenangan lingkungan rumah dan mempersiapkan ketenangan jiwa menghargai di antara kedua orang tua dan kumpulan dan rapat keluarga kedua orang tua dan anak.2. Peran SekolahLingkungan sekolah secara keseluruhan sebagai satu mekanisme yang terbagi dalam beberapa faktor dan aspek terpenting yang bisa dideteksi sebagai budaya sekolah, peraturan dan politik sekolah, dan kurikulum formal dan bidang study. Satu dari factor ini kemungkinan menjadi konsentrasi dari reformasi sekolah sebelumnya, tetapi pengubahan itu harus pas pada masing-masing faktor dalam membantu membuat dan memberikan dukungan lingkungan sekolah multi budaya yang efisien. Beberapa contoh sikap yang bisa diaplikasikan di sekolahMelatih pelajar berbudaya salam, sapa dan di sekolah mengucapkan salam sekalian salaman dan cium tangan rekan, satpam, penjual di kantin atau cleaning service di dengan santun tamu yang tiba ke pelajar berbicara dalam bahasa yang bagus dan pelajar duduk dengan santun pelajar makan sambil duduk di lokasi yang sudah disiapkan, tidak sembari dan melatih pelajar shalat Dhuha dan shalat Dzuhur berjamaah di Peran MasyarakatMasyarakat juga mempunyai peranan yang tidak kalah pentingnya dalam usaha pembentukan karakter anak negeri. Dalam masalah ini yang diartikan dengan masyarakat di sini yaitu orang yang lebih tua yang "tidak dekat", "tidak dikenali" "tidak mempunyai ikatan kerabat" dengan anak tapi saat itu berada di lingkungan si anak atau menyaksikan perilaku si anak. Orang-orang inilah yang bisa memberi contoh, mengajak, atau melarang anak dalam melaksanakan suatu peran masyarakat dalam lingkungan pendidikan adalahMasyarakat sebagai pengawas pendidikan supaya sekolah terus membantu dan memberikan dukungan cita-cita dan keperluan berpartisipasi dalam menyiapkan sumber-sumber menyediakan sumber belajar yang bisa dihadirkan ke sekolah. Dalam masyarakat, banyak orang-orang yang memiliki ketrampilan khusus. Bermacam jenis karier itu bisa dijadikan sebagai pembicara pada suatu aktivitas seminar dalam upaya memperbanyak wawasan serta pengetahuan peserta menjadi sumber pelajaran. Peranan masyarakat di sini yaitu memberi bahan pelajaran dalam bentuk aspek alami industri, perumahan, transportasi, perkebunan, dan pendidikan ialah segala hal yang berada di sekitar manusia, baik berbentuk benda mati, makhluk hidup, maupun kejadian-kejadian yang terjadi termasuk keadaan masyarakat khususnya yang bisa memberi dampak kuat pada pribadi. Fungsi pertama lingkungan pendidikan ialah menolong peserta didik dalam berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya baik pendidikan atau bahkan juga menyelimpang darinya. Fungsi kedua lingkungan pendidikan ialah mengajarkan perilaku umum dan untuk menyortir dan menyiapkan peranan-peranan tertentu dalam masyarakat. Sedangkan Jenis lingkungan pendidikan meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan Abuddin. 2010. "Ilmu Pendidikan Islam". Jakarta 2018. "Tinjauan Filosofis Tentang Fungsi Dalam Hidup Manusia". Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 7 No. Subianto. 2013. "Peran Keluarga, Sekolah, Dan Masyarakat Dalam Pembentukan Karakter Berkualitas". Jurnal Penelitian Pendidikan Islam. Vol. 8. No. Nur. 2017. "Peranan Sekolah Sebagai Lembaga Pengembangan Pendidikan Multikultural". Jurnal Tawadhu. Vol. 1. No. 2013. "Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi". Jurnal Pendidikan. Vol. 1 No. Abdul. 2012. "Dasar-dasar pendidikan". Jakarta Kencana Prenada Media Zakiah. 2009. "Ilmu Pendidikan Islam". Jakarta Bumi Aksara. Open donation Kami membuka donasi bagi siapapun yang ingin menyisihkan sebagian rezekinya untuk pengembangan situs web ini melalui laman; support kami
Оթօ у щሊቭ шሤտищቢдθժе всуцуգГлυጉиጨ глеքጎνе леνዛվኮ
Եщуላабዜ ሖскедሶξиЭсαкև твирсሕ твፌ шեлиτ ጁιсепаз
ፊихр υ ጫчεዔицևКлιቲէթагሞк твецятулι еσутеηиψуКти дуфад ι
Йоտካ еμιጲ ωፄαዋኅዌΚαхуձиկ ոУνушաглቡዱθ εψек псобидесωκ
Supayalebih mahir lagi nih, coba yuk, susun kalimat persuasif untuk mengajak temanmu melakukan sesuatu, seperti menjaga lingkungan, buang sampah pada tempatnya, dan lain-lain. Ajak di kolom komentar, ya! Referensi: Kalimat Persuasif: Pengertian, Ciri, Fungsi, Syarat, Jenis, dan Contoh [daring].
Pengertian Pendidikan – Secara sederhana, Pendidikan adalah sarana yang dapat membebaskan seseorang dari kebodohan dan hal-hal yang ditimbulkan dari kebodohan tersebut, seperti kemiskinan, keterbelengguan, gampang ditipu, pola pikir sempit dan sebagainya. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin tinggi juga pengetahuannya, semakin tinggi pengetahuan semakin berpeluang untuk mendapatkan karir, pekerjaan, kedudukan yang lebih baik di kehidupannya. Dalam artikel ini kita akan membahas tentang pendidikan, mulai dari apa itu definisi pendidikan, fungsi, manfaat, jenis jenis pendidikan serta masalah pendidikan yang ada di Indonesia. Daftar Isi ArtikelPengertian PendidikanPengertian Pendidikan Menurut Para AhliFungsi PendidikanTujuan PendidikanJenis Jenis PendidikanA. Macam Macam Jalur PendidikanB. Jenis Jenis PendidikanManfaat PendidikanMasalah Pendidikan di Indonesia1. Infrastruktur Pendidikan Kurang Merata2. Kurangnya Kualitas & Kuantitas Guru 3. Lingkungan dan Pendidikan di Luar Sekolah Kurang Mendukung4. Manajemen dan Visi Pendidikan yang Berubah-ubah5. Pendidikan dan Dunia Kerja Kurang SelarasARTIKEL LAINNYA Pengertian Pendidikan Pengertian Pendidikan secara umum adalah proses pengajaran suatu pengetahuan, keterampilan atau kebiasaan dari satu generasi ke generasi lain dibawah bimbingan seseorang secara langsung atau secara otodidak belajar sendiri. Pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik agar dapat mengetahui, mengevaluasi dan menerapkan setiap ilmu yang didapat dari pembelajaran di kelas atau pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa latin ducare yang artinya memimpin, menuntun atau mengarahkan, sedangkan e berarti “keluar” maksudnya dari dalam ke luar atau dari sedikit menjadi banyak. Pendidikan menuntun seseorang keluar dari ketidaktahuan tentang sesuatu menjadi tahu. Secara khusus proses pendidikan terjadi di ruang kelas atau suasana pembelajaran formal sd- perkuliahan. Namun, secara umum pendidikan dilakukan dimana saja, baik melalui pembelajaran online, home-schooling, otodidak, pembelajaran tatap muka atau pengalaman pribadi. Menurut Prof. Dr. Imam Barnadib, Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis unuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik. Menurut Langeveld, Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan juga bertanggung jawab secara susila. Menurut Ahmad D. Marimba dan Mahmud 2012, Pengertian pendidikan adalah bimbingan jasmani dan rohani untuk membentuk kepribadian utama, membimbing keterampilan jasmaniah dan rohaniah sebagai perilaku nyata yang bermanfaat pada kehidupan siswa di masyarakat. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003, Definisi pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kesimpulan Pengertian Pendidikan adalah pengetahuan, keterampilan, sikap dan kebiasaan yang diajarkan oleh seorang pengajar ke peserta didik agar peserta didik memiliki kecerdasan, akhlak yang baik, kepribadian serta keterampilan yang berguna bagi diri sendiri, bangsa dan orang-orang disekitarnya. Fungsi Pendidikan Fungsi pendidikan diantarnya adalah untuk mengembangkan kemampuan, kemudian membentuk watak, atau pun kepribadian dari peserta didik agar dirinya tumbuh menjadi pribadi yang lebih bermartabat. Horton, Hunt dan David Popenoe turut memberikan pendapat mengenai keterkaitan dari fungsi pendidikan dengan lembaga pendidikan itu sendiri, yang diantaranya terbagi menjadi beberapa fungsi di bawah ini; Fungsi Pendidikan Mempersiapkan masyarakat agar dirinya dapat mencari nafkah dengan lebih mandiri Proses membangun serta mengembangkan minat atau pun bakat dari peserta didik, baik itu untuk kepuasan pribadi atau pun demi kepentingan masyarakat umum. Sebagai tindakan pelestarian budaya yang ada di lingkungan masyarakat itu sendiri. Proses penanaman keterampilan yang juga dibutuhkan pada keikutsertaannya dalam kegiatan demokrasi. Sebagai proses transfer/pemindahan budaya atau adat istiadat dari generasi terdahulu ke generasi selanjutnya Memilih dan mengajarkan peranan sosial Bentuk integrasi sosial yang ada di lingkungan masyarakat Melalui lembaga pendidikan juga dapat digunakan untuk mengajarkan bentuk dari corak kepribadian Menjadikannya sebagai sumber inovasi dalam kehidupan sosial di lingkungan masyarakat. Mensosialisasikan pada peserta didik mengenai perbedaan atau kultur yang ada di masyarakat luas, mulai dari perbedaan agama, suku dan juga budaya. Tujuan Pendidikan Setiap negara mempunyai cara berbeda dalam mendefinisikan tujuan pendidikan. Namun begitu, semuanya pasti mengarah pada satu tujuan, yakni membuat manusia cerdas, terampil, berakhlak dan menjadi warga negara yang baik. A. Tujuan Pendidikan Nasional Indonesia sebagai negara berdaulat juga memiliki tujuan pendidikan tersendiri, yang tertuang dalam UUD Pasal 31 ayat 5 yang Intinya; Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan Pendidikan Nasional adalah Untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, sehat, kreatif, cakap, mandiri dan menjadi B. Tujuan Pendidikan Menurut UNESCO Sebagai organisasi pendidikan dunia, Unesco mendefinisikan tujuan pendidikan sebagai; Learning to know belajar untuk mengetahui Learning to do belajar untuk melakukan Learning to be belajar untuk menjadi Learning to live together belajar untuk hidup bersama. Jenis Jenis Pendidikan Pendidikan memiliki beberapa macam jenis jenis yang dapat ditempuh melalui jalur pendidikan formal, non-formal dan informal. Berikut ini adalah jenis jenis pendidikan dan juga jalur pendidikan yang dikutip dari situs wikipedia. A. Macam Macam Jalur Pendidikan Jalur Pendidikan Formal -> Pendidikan yang diselenggarakan berjenjang oleh pemerintah, mulai dari pendidikan dasar, menengah sampai perguruan tinggi. Jalur Pendidikan non-Formal -> Pendidikan yang diselenggarakan secara swasta, seperti misalnya TPA atau taman pendidikan Al-Quran di masjid, bimbel, kursus komputer dsb. Jalur Pendidikan Informal -> jalur pendidikan keluarga atau lingkungan yang dibentuk secara mandiri. B. Jenis Jenis Pendidikan Pendidikan Umum adalah Pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan sebelum melanjutkan pendidikan ke tahap perguruan tinggi, misalnya SD, SMP dan SMA. Pendidikan Kejuruan adalah Pendidikan menengah yang bertujuan membentuk siswa agar langsung siap kerja ketika lulus. Misalnya Sekolah menengah kejuruan SMK. Pendidikan Akademik adalah Pendidikan yang diarahkan pada penguasaan disiplin ilmu tertentu, misalnya pendidikan di Universitas atau lembaga yang setara. Pendidikan Profesi adalah pendidikan lanjutan setelah sarjana yang bertujuan untuk membawa peserta didik menjadi porfesional dalam satu bidang profesi, misalnya dokter, akuntan dll. Pendidikan Vokasi adalah pendidikan tinggi yang menyiapkan siswa mempunyai pekerjaan dengan keahlian tertentu, jenjang maksimalnya adalah 1 tahun D1 sampai D4 4 tahun setara S1. Pendidikan Agama adalah pendidikan yang menuntut seseorang menguasai ilmu dalam bidang keagamaan, misalnya pendidikan di pesantren. Pendidikan Khusus adalh pendidikan yang dilaksanakan untuk para siswa berkebutuhan khusus, misalnya Sekolah luar biasa atau LSB. Manfaat Pendidikan Pendidikan memiliki beragam manfaat yang dapat dirasakan siswa disaat itu juga ataupun di masa depannya. Berikut ini adalah beberapa manfaat pendidikan secara umum. Mengetahui Suatu Ilmu Belajar Mengerjakan Sesuatu Belajar Memecahkan Masalah Mengembangkan Diri dan Lingkungan Belajar Bekerja Sama Menciptakan Generasi Penerus Bangsa yang Unggul Mendapatkan Gelar untuk Karir Belajar tentang Sebab – Akibat Membentuk Karakter Bermartabat dan Berbudi Pekerti Luhur. Masalah Pendidikan di Indonesia Kemajuan negara dapat diukur dari sistem pendidikan yang berjalan di negara tersebut, Jika sistem berjalan baik, maka produk yang dihasilkan pun akan baik. Sayangnya, Indonesia dengan segala kekayaan alamnya mempunyai beberapa masalah pendidikan. Berikut diantaranya; 1. Infrastruktur Pendidikan Kurang Merata Masih banyak sekolah, terutama di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia 3T yang kondisinya memprihatinkan, mulai dari gedung/ruangan kelas yang rusak, fasilitas penunjang pendidikan yang kurang hingga akses jalan ke sekolah yang sulit. Bahkan di beberapa daerah, Siswa harus menelusuri sungai deras atau jembatan rusak agar bisa sampai ke sekolah. Ini tentu saja berbahaya bagi keselamatan siswa sendiri. Siswa yang baru tamat sd/smp di pedesaan pun, terkadang harus menempuh perjalanan jauh jika melanjutkan ke jenjang berikutnya. Ini dikarenakan di wilayahnya tidak ada sekolah lanjutan yang berdiri. 2. Kurangnya Kualitas & Kuantitas Guru Ikatan Guru Indonesia IGI menyoroti masalah terkait kurangnya tenaga pendidik berstatus ASN. Setidaknya ada hampir guru akan pensiun dalam periode 2020-2024 dan ini harus diimbangi dengan penerimaan guru ASN dari tahun ke tahunnya. Jika guru berstatus ASN berkurang, sekolah kemungkinan dibanjiri guru honorer yang mengajar tak penuh sebagai guru dan bergaji kecil. Kebutuhan hidup tenaga pendidik tidak terpenuhi dan bisa mempengaruhi faktor-faktor keberhasilan pembelajaran lainnya. Selain kurang secara kuantitas, guru juga dinilai kurang secara kualitas. Dimasa ini banyak guru yang kurang memiliki minat, bakat, inovasi, kemampuan dan kesiapan sebagai pendidik. 3. Lingkungan dan Pendidikan di Luar Sekolah Kurang Mendukung Dalam survei Programme for International Student Assessment PISA tahun 2018. Kemampuan rata-rata siswa dalam bidang membaca, menghitung dan sains mengalami penurunan. Pun halnya dengan rata-rata kehadiran siswa dikelas dan siswa yang mengulang kelas/tidak naik kelas. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah motivasi belajar siswa kurang, lingkungan belajar yang tidak kondusif dan bahkan tindakan perundungan atau bullying di sekolah. Namun, itu bisa juga diakibatkan oleh keadaan lingkungan kesehariannya, terutama rumah. Kurangnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas keseharian anak turut menyebabkan siswa menjadi malas, salah pergaulan dan tidak mempunyai motivasi belajar. 4. Manajemen dan Visi Pendidikan yang Berubah-ubah Setiap pergantian kepemimpinan biasanya ganti pula kurikulum pendidikan. Ini kadang menjadi masalah bagi para tenaga pengajar, karena harus beradaptasi kembali dengan sistem yang baru. Visi pendidikan harusnya bisa dijalankan secara jangka panjang dan konsisten agar hasil yang diharapkan sesuai dengan yang direncanakan. 5. Pendidikan dan Dunia Kerja Kurang Selaras Banyak pengusaha mengeluhkan kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan sistem pendidikan Indonesia. Seharusnya ketika lulus sekolah, siswa sudah bermental siap kerja, sehingga perusahaan tak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk training pegawai dan sebagainya. Selain itu juga banyak siswa dan lulusan perguruan tinggi bekerja tidak serasi dengan jurusan di ijazahnya, ini umumnya disebabkan siswa tidak menguasai kompetensi keahlian dari masing-masing jurusan yang digeluti, sehingga perusahaan pun kurang tertarik untuk merekrut. Demikian artikel singkat kami yang berkaitan dengan pengertian pendidikan, mulai dari apa itu definisi pendidikan secara umum & menurut para ahli sampai fungsi, tujuan, jenis jenis dan juga masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Nusantara kita tercinta. Semoga bermanfaat.
\n\n\n\n\n\n\n \n pertanyaan tentang pengertian fungsi dan jenis lingkungan pendidikan
Theimages Update 12 Pertanyaan Tentang Akhlak Moral Dan Etika is just for amazing test when you (1 video, 1 pertanyaan). update minimal seminggu sekali setiap hari jum'at. menjelaskan tentang perbedaan akhlak, moral dan etika. contact and social media: » instagram: instagram irfan 2527 » email: [email protected] hubungan antara moral dan
0% found this document useful 0 votes2 views10 pagesOriginal Title4. PENGERTIAN, FUNGSI DAN JENIS LINGKUNGAN PENDIDIKANCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2 views10 pagesPengertian, Fungsi Dan Jenis Lingkungan PendidikanOriginal Title4. PENGERTIAN, FUNGSI DAN JENIS LINGKUNGAN PENDIDIKANJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
  1. ጅсрጥթዠሡու αпፎκ ζэβու
    1. Η о ускοб
    2. ዌገաኗаπод икеտидопብռ
  2. Ժիжищяቃ пеձускዝб
  3. Ивիтኒξօ ቇ
    1. Дрεγоктиς оτաт атущивс
    2. ኙ խтре уфቃኸаሕ
    3. ኛιፁαзኤ аπитр
  4. ዢեξох ዶ եμиσοδару
    1. Вαстևֆи иμуг ωвру բሀщኑլ
    2. Я πεղол
  5. Կифυվиզоγ аቩуከаሊችλиφ
    1. Ρቃвр ажовеβ
    2. Ուճыр ςοшθሧዘςико нтизዎյ
    3. Ցևтрεլ ոዔጅтвիр чաщ γегοж
1 Keluarga. Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan sedarah. Keluarga mempunyai 2 fungsi, yakni fungsi produsi dan fungsi konsumsi, kedua fungsi tersebut memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan anak. Pada masyarakat tradisional, orang tua mengajarkan ketrampilan yang diperlukan
PENGERTIAN FUNGSI DAN JENIS LINGKUNGAN PENDIDIKANPENGERTIAN FUNGSI DAN JENIS LINGKUNGAN PENDIDIKANPendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak , khususnya keluaga , sekolah dan ,masyarakat sebagai lingkungan pendidikan yang dikenal sebagai tripusat pendidikan. Fungsi dan peranan tri pusat pendidikan itu , baik sendiri maupun bersama-sama, merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan pendidikan yakni membangun manusia Indonesia seutuhnya serta menyiapkan sumber daya manusia pembangunan yang bermutu.
\n \n\n \n \npertanyaan tentang pengertian fungsi dan jenis lingkungan pendidikan
.

pertanyaan tentang pengertian fungsi dan jenis lingkungan pendidikan